"Nona, nona!" Teriakan sadarkanku dari lamunan. "Ya?" Sahutku singkat.
"Ini ponselnya, terimakasih" ucapnya kemudian
"Iya, namamu tadi siapa?" Aaakk bodoh kenapa ku tanyakan ini.
"Mara nona. Nona sendiri?"
"Pita"
Kami pun membincangkan banyak hal. Tentang hidupnya, juga hidupku. Mara menyenangkan juga tentusaja tampan.
"Pita, sudah gelap ayo kuantar pulang. Rumahmu di dekat sini kan?"
"Eh? Bagaimana bisa tau?"
"Kau tau aku adalah peramal sebenarnya. Jangan kaget"
Ku picingkan mata lantas memukul lengannya. "Dasaarrr.."
"Hahaha" tawa yang menambah kadar manisnya sukses membuatku beku.
"Pita! Yee malah bengong" tambahnya.
Dan hari ini aku diantar pulang oleh Mara. Aku ingat sekali saat berada tepat di depan pintu, dan sebelum dia pergi, dia teriakkan kalimat "Pita, tadi sudah ku hubungkan pin mu pada pin ku. Jika kangen bbm saja." Lantas hilanglah dia ditelan jalanan seberang. "Jadi anak itu meminjam ponselku hanya untuk hubungkan pin bbm, dasaarr!!" Dan aku menutup pintu.
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar