Tan, menyeret bonekanya menuju belakang rumah. Wajahnya bungah. Terlihat dari tawanya. Dia bahagia sekali. Berbeda denganku. Melihat bonekanya saja tubuhku ngilu.
Disenderkan bonekanya pada pohon. Dipandanginya boneka itu sekali lagi. Setengah mati aku duduk keheranan. Mengamati polahnya yang sungguh tak karuan.
Aku hampir-hampir menjerit. Dilemparkannya boneka itu ke lubang. Bagaimana bisa? Setahuku itu boneka kesayangannya. Tan, tertawa. Sesaat kemudian, kacau tersungkur terisak-isak.
"Kenapa kau biarkan lelaki lain melingkari tubuh elokmu? Kau pikir aku tak tahu? Sumpah mati aku tak rela tubuhmu disentuh lelaki lain. Kini rasakanlah, ini pembalasan. Sengaja ku cincang tiap-tiap tubuhmu supaya tak lagi bisa disentuh lelaki lain"
Adaptasi bebas dari beberapa lirik; Pembalasan-Revenge The Fate
Tidak ada komentar:
Posting Komentar