Minggu, 30 November 2014

Bunga Untukmu, #3

Bibir kami saling lepas, cumbuan berakhir. Pandangku kembali jelas setelah beberapa detik berlalu. Kurasa ada yang aneh pada dadaku sendiri. Detaknya kian menit kian tak karuan. "Kuasai diri, kuasai diri" teriak batin pada diri sendiri. Ku lirik wanita di sampingku, dia biasa saja. Kejadian barusan seperti tak pernah ada. Rautnya tetap tenang, bahkan lebih tenang dari sebelum tadi.

"Ga, pulang sekarang?"
"He?" Sebenarnya aku ingin berkata "Boleh" namun debar hebat pada dada hanya sukses luncurkan kata "He" terucap.
Hana memicingkan alisnya "Kau baik saja Ga?"
"Tentu saja, memang aku kenapa? Ayo kuantar pulang" ucapku setelah berhasil kuasai diri, dengan susah payah.
"Ok" lantas duduk di belakang kemudi; aku.

Rumah Hana lumayan jauh, kami tiba pukul setengah delapan malam.

"Thanks Ga. Mampir dulu?" Rona wajahnya berbeda, seperti bahagia namun entahlah. Bodo amat saja.
"Lain kali deh, udah malem balik dulu aja"
"Kenapa buru-buru begitu?"
Aih harus kujawab apa. "Aku ingin segera mandi Han, badanku lengket semua"
"Kalau begitu mandi di sini saja"
"Tidak terimakasih. Aku lebih senang mandi di rumah sendiri. Aku balik sekarang?" Kupicingkan alisku saja sebagai tanda aku ingin segera pulang. Semoga Hana termasuk wanita yang peka.
"Ok, Baiklah. Hati-hati di jalan Ga" kecupan itu mendarat lagi di pipiku, ahh wanita ini senang sekali menciumiku. Aku pun berlalu, meninggalkannya di belakang.

Hari ini melelahkan sekali. Aku harus menerka banyak hal mengenai Hana. 

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar